Hellboy, Detektif Bertanduk Pembasmi Penjahat Supranatural


Dia besar, merah dan bertanduk. Memang bukan gambaran jagoan komik lumrah. Biasanya jagoan komik digambarkan nyaris sempurna dengan kekuatan super power. Hellboy memiliki kekuatan superpower, tapi Mike Mignola, penciptanya, menggambarkannya berwajah kasar, berkuku dua seperti kaki kambing dan berekor panjang layaknya buaya. Maklumlah sang jagoan seperti namanya memang bukan manusia atau aliens dari planet lain semacam Superman. Hellboy adalah anak setan yang dipelihara manusia. Dalam novel grafis pertamanya, diceritakan Hitlerlah yang menghadirkan sang anak setan ke dunia dengan bantuan Rasputin. Tapi pihak sekutu berhasil merampasnya dari kamum Nazi. Dipelihara layaknya anak sendiri oleh Profesor Trevor Bruttenholm, ilmuwan dari Bureu Paranormal Research and Defence (BPRD), hellboy tumbuh menjadi detektif digdaya tapi berhati manusia. Komik terbitan Dark Horse Comic ini telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Makluk-makluk supranatural

Mignola yang sebelumnya menggarap jagoan komik-komik DC bukan hanya berhasil membelalakkan pecinta komik dengan jagoannya yang tak lumrah, tetapi juga sekaligus mempersembahkan gaya artistic yang indah. Tokoh-tokohnya digambar secara kasar dengan bingkai baying-bayang. Suasana komiknya selalu kelam seiring dengan ceritanya yang berkisar diantara aktivitas paranormal. Penjelajahan kelam Mignola membawanya ke mitos-mitos di seluruh dunia, mulai dari legenda King Vold di Skandinavia, Hercules hingga mitos hantu penanggalan di Malaysia yang mirip leak di tempat kita. Kelebihan Mignola justru terdapat pada cerita-cerita pendeknya yang misterius. Salah satu cerita favoritnya, The Corpes, menceritakan kembali legenda peri Irlandia. Kekuatan penokohannya juga menarik.. Hellboy sang tokoh utama digambarkan penuh dilemma, berada diantara tarikan dua kubu yang sama-sama kuat, kemanusiaan dan setan. Statusnya sebagai calon penghancur dunia yang dimanfaatkan Hitler dengan proyek ragnarok-nya menjadikan setan merah yang tanduknya selalu dikikir ini harus melawan mati-matian bisikan dalam dirinya. Bagaimanapun juga ia adalah setan penghancur lengkap dengan tangan kanan batunya yang super kuat. Tapi kasih sayang Bruttenholm yang akhirnya dikisahkan meninggal di tangan manusia-manusia katak raksasa, membuatnya menjadi manusia. Demi melengkapi kesan paranormalnya, Mignola menambahkan sepasukan makluk-makluk aneh seperti Abe Sapiens, manusia ikan misterius, Liz Sherman, wanita cantik yang bisa memunculkan api, Roger si manusia Homunculus, dan lain-lain. Kelak mereka dibuatkan seri tersendiri dalam B.P.R.D.

Ron Pearlman sebagai Hellboy dalam Hellboy (2004)

Petualangan hellboy di dunia komikpun mengantarnya ke pentas layer lebar. Adalah Guillermo del Toro, saudara nyentrik dari Mexico yang mengangkat Hellboy dari jagad komik di luar DC dan Marvel ke layer lebar. Bersama Mignola, del Toro menciptakan kembali legenda sang setan merah. Del toro menggunakan novel grafis pertama Hellboy, Seed of Destruction sebagai inspirasi filmnya. Tapi ia juga memasukkan unsur lainnya seperti Chain Coffin and Others.

Hellboy dalam The Darkness Calls (ilustrasi oleh Duncan Furgredo)

Sutradara kelahiran Mexico yang dikenal dalam film-film semacam Blade dan Pan’s Labyrint, ini membuat Hellboy lebih manusiawi. Ia digambarkan pemalas, semau gue tapi bertanggung jawab dan baik hati. Pertarungan batin pun ditonjolkan dalam filmnya. Di satu sisi Hellboy adalah detektif tangguh yang melindungi Negara dari ancaman makluk-makluk supranatural. Tetapi ironisnya ia tak bisa menampakkan diri secara nyata karena bagaimana pun juga blegernya tetaplah setan merah.

Di film keduanya, Hellboy: The Golden Army, Hellboy juga ditolak oleh masyarakat yang dibelanya mati-matian hanya karena penampilannya berbeda dengan manusia pada umumnya. Sang jagoan kegelapan inipun menghadapi dilema. Mungkin Mignola juga belajar dari kenyataan, betapa masih terjadi diskriminasi di sekitar kita. Betapa mudahnya orang memperlakukan yang lain secara tidak senonoh hanya karena mereka kelihatan berbeda.

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment