Earth Day di Botani Square

Di Hari Bumi 2008 ini, pihak manajemen Botani Square Bogor menyelenggarakan Green Festifal. Serangkaian termasuk pameran, panggung musik, puisi, aktivitas menggambar dan mewarnai digeber sepanjang Bulan April. Pameran lingkungan dimeriahkan oleh Yayasan Badak Indonesia (YABI), Yayasan Gibbon Indonesia (YGI), Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF), Borneo Orangutan Survival (BOS), Greenpeace dan IPB. Sayang karena sosialisasinya kurang pas, tak banyak lembaga lainnya yang terlibat. Padahal acara ini bisa menjadi ajang yang menarik untuk mengkampanyekan kesadaran lingkungan warga Bogor.

Karena keterbatasan personal, YABI hanya mengikuti kegiatan di tiga hari terakhir. Pameran dimeriahkan dengan coaching menggambar, lomba mewarnai satwa dan lomba menghias kue. Karena temanya badak (namanya juga YABI), semua pernak-perniknya tentang badak, kecuali lomba mewarnai karena lomba ini merupakan gabungan dari YABI, YGI dan BOS. Jadinya gambarnya badak sumatera, orangutan dan wau-wau (gibbon).



Meskipun diikuti hanya oleh 9 keluarga, lomba menghias kue badak berlangsung seru karena diikuti kelurga. Tak semua peserta bisa menghias kue. Jadinya lucu. Ibu dan anak-anaknya berebut menghias kue, sementara sang bapak memberi komentar dari belakang. Lomba mewarnai berlangsung standar. Karena waktu yang sempit (dan selalu begitu setiap lomba), peserta hanya 17 orang. Yang meriah justru coaching menggambar. Begitu diajak menggambar di atas kertas yang terpasang di white board lebar, bocah-bocah langsung datang menyerbu. Mereka berebut pewarna dan spidol dan segera memenuhi kertas karton putih dengan coretan-coretan kekanakan yang meriah. Belakangan orang tua dan pengunjung dewasa pun ikut-ikutan meramaikan papan putih yang diletakkan di depan panggung itu. Jadinya akhirnya kertas putih itu menjadi ruang kampanye kepedulian lingkungan. Justru ini diluar perkiraan kami. Dua kali kami memasang kertas. Dua kali pula kertasnya penuh.



Kejadian itu terulang di stan YABI. Relawan YABI dan FBI menyediakan kertas kosong untuk menggambar badak sembari memutar berbagai film dokumenter tentang badak sumatera dan jawa. Bukan hanya anak-anak yang berebut menggambar dan mewarnai badak, bahkan mahasiswa pun tak ketinggalan menyempatkan waktunya untuk mengoreskan spidol di atas kertas yang dibagikan relawan FBI. Tak pelak stan menjadi riuh rendah. Riyani Jangkaru yang diundang sebagai bintang tamu oleh panitia, juga tak ketinggalan menemani sang buah hatinya mencoret-coret di atas kertas putih. Kemeriahan itu sempat disaksikan keluarga mendiang Nico van Strien, rekan sekaligus pendukung setia YABI dan Presiden IRF (International Rhino Foundation) yang baru, Sussy Ellis. Semoga makin banyak yang mengenal dan peduli pada badak sumatera dan jawa ya…

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment