Kisah Ksatria Kegelapan

Almarhum Heath Ledger sebagai The Joker

Batman datang lagi. Kali ini dengan kisah yang lebih gelap. Christopher Nolan melanjutkan kesuksesan seri pertamanya, Batman begins, dengan mempertemukan sang ksatria kegelapan dengan musuh bebuyutannya yang paling mematikan, The Joker. Christopher Nolan masih menghadirkan sederet bintang di film pertamanya. Christian Bale, gary Oldman, Morgan Freeman, Michael Caine setia pada tokoh utama. Sementara Mrs. Tom Cruise (Kate Holmes) yang memerankan Rachel Dowse digantikan Maggy Gyllenhaal. Sebagai Jaksa wilayah baru, Nolan menghadirkan Aaron Eckard (The Core, Ellen Bronchovitch) sebagai Harvey Dent alias Two Face. Sebagai The Joker, Nolan memilih Nominator Academy Award, Heath Ledger (Knight's Tale, Brother Grimm, Brokeback Mountain).

The Joker
Bale, Oldman, Gyllenhaal dan Eckard bermain menawan. Tetapi yang paling cemerlang adalah permainan Heath Ledger sebagai The Joker. Berbeda dengan Joker a la Jack Nicholson di Batman Origin, Joker a la Ledger lebih menakutkan. Serengai menakutkan, punggung yang membungkuk menampilkan kesan seperti seekor hyena. Belum lagi tatapan yang menusuk tajam dan gaya bicaranya yang khas. Ia sesekali menjilat sudut-sudut mulutnya seperti harimau yang meneteskan air liur saat melihat mangsanya.
Batman meratapi kematian Rachel

Dandanan Joker kali ini juga berbalik seratus delapan puluh derajad dengan versi komiknya. Di versi komiknya, The Joker selalu tampil dandy dengan stelan jas warna ungu dan topi lebar serta riasan muka menor. Joker versi The Dark Knight menanggalkan itu semua. Memang masih ada jas ungu dan rambut hijau. Tapi make up di wajah Joker nampak asal-asalan. Ia memakai pemoles bibir berwarna merah darah untuk menutupi bibir dan codet di sisi kanan dan kiri mulutnya. Wajahnya menjadi sangat menyeramkan dan dingin. Sebagai tambahan, ia mempersenjatai dirinya dengan pisau lipat. "Kematian dengan senjata api terlalu cepat," kilahnya.
Joker digambarkan sebagai maniak jenius yang hanya menginginkan kekacauan. Batman pun sempat terkecoh dibuatnya. "Kriminal itu tak rumit, Alfred. Mereka hanya menginginkan uang," katanya pada Alfred Pennyword, pembantu setianya. "Tidak untuk yang ini. Orang ini hanya ingin membuat kekacauan. Ia sama sekali tak membutuhkan uang dan empati," sambut Alfred mantap.

The Joker menantang Batman

Ogah pakai CGI
Ledger tampil dengan gesture yang meyakinkan sebagai Joker, sang psikopat. Belum lagi adegan pertarungan, perampokan dan tembak-tembakan yang nyaris memenuhi seluruh adegan. Film ini begitu mencekam karena satu persatu tokoh-tokoh yang dekat dengan Bruce Wayne, dibantai oleh Joker. Belum lagi proses peralihan Harvey Dent dari Ksatria putih menjadi pembunuh berantai setengah cacat, Two Face. Nolan bersaudara (Jonathan dan Christ) dan David Goyer, meramu ceritanya dengan membuat Dent kecewa dan beralih memburu Inspektur Gordon dan Batman. kalau di Batman Begins, tim ini mengambil inspirasi dari Batman: Year One (Frank Miller), kali ini mereka mengambil inspirasi The Long Heloween (Jepp Loeb). Di filmnya, Nolan dan Goyer membuat Joker sangat misterius, tanpa asal-usul yang jelas. Ia tampil seperti hantu.
Batman mengintrograsi Joker

Jalinan cerita yang rumit dan dewasa memang menjadi daya tarik Batman versi baru. Batman digambarkan bukan hanya sebagai ksatria yang dihantui kematian orang tuanya, tetapi juga dibingungkan untuk menguasai dua kepribadiannya sekaligus. Ia bisa menjadi manusia yang perasa dan pembela kebenaran, tapi dengan serta merta menjadi petarung yang dingin. Bale membuat Batman yang lebih kelam. "Ada iblis di dalam diriku," katanya. Maka Batman tampil seperti orang yang sama sekali berbeda dengan Bruce Wayne. Bale menambahkan efek suara yang berbeda untuk menekankan sisi alter egonya. Kendati sempat diprotes penggemarnya yang terganggu dengan nada suaranya yang menyeramkan, batman kian tampil meyakinkan. Nolan juga membuat Batman semakin misterius dengan kebiasannya menghilang tiba-tiba dan muncul secara tak terduga.
Sisi abu-abulah yang membuat Batman lebih membumi. Apalagi Nolan juga lebih suka adegan-adegannya berlangsung alami. Ia dikenal tak terlalu menyukai CGI (animasi komputer) yang semakin banyak dipakai untuk film-film superhero. Bale nyaris melakoni semua adegan berbahaya sendirian kecuali adegan kebut-kebutan di jalan raya. Nolan mengangkat film superhero menjadi aksi kriminal yang menegangkan.

Kematian Ledger
Permainan cemerlang Ledger membuat banyak orang percaya, kali ini ia akan mendapatkan Oscar pertamanya. Sayangnya beberapa saat setelah The Dark Knight selesai dibuat, bintang muda Australia ini ditemukan tewas di apartemennya karena keracunan obat-obatan. Demi menghormati kontribusinya, rekan-rekannya mempersembahkan film ini untuk Heat Ledger. Ia meninggal di puncak kariernya.
Batman "terbang" diantara pencakar langit Hongkong

Usaha keras Ledger tak sia-sia. The Dark Knight dengan cepat menggunguli film-film lainnya tahun ini. Bahkan pendapatnya melambung tinggi, membuat pendapatannya mencapai hampir 1 milyar dollar Amerika Serikat di seluruh dunia sekaligus menempatkannya sebegai film kedua berpendapatan terbesar sepanjang masa setelah Titanic. Saat ini Batman adalah icon superhero paling sukses yang pernah dibuat. Tak heran, Warner Bros gatal membuat Superman (yang dinilai gagal di tangan Bryan Singer) menjadi segelap Batman.
Batman dengan motor pecahan Batmobile

Warner Bros pun segera berancang-ancang membuat sekuel ketiganya dengan Nolan. Tapi Christopher Nolan tak mau buru-buru menyanggupinya. Sutradara asal Inggris ini memang dikenal sangat selektif memilih film. Rumor mulai berseliweran. Angelina Jolie, Johny Deep , dan Phillip Seymour Hoffman sering dihubung-hubungkan sebagai calon musuh Batman berikutnya. Tapi belum ada kabar yang pasti dari Nolan. Yang sudah pasti, The Joker tak akan kembali!

Foto-foto: Warner Bros, The Dark Knight
Previous
Next Post »

1 comments:

Click here for comments
Anonymous
admin
8:08 AM ×

jadi, yang manakah pahlawan sebenarnya? batman atau joker? :D

Congrats bro Anonymous you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Post a Comment
Thanks for your comment