Rencananya memang hanya berkemah di Ranu Kumbolo. Apalagi puncak dan Kalimati memang ditutup oleh pengelola taman nasional Bromo Tengger Semeru karena aktivitas Gunung Semeru yang mengkhawatirkan. SelainRanu Kumbolo, di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, juga tersebar ranu-ranu yang lain seperti Ranu Pani, Regulo dan Darungan.
Waktu empat hari benar-benar kami manfaatkan untuk menikmati keindahan Ranu Kumbolo. Kalau dipikir-pikir jarang sekali orang yang memperhatikan dengan teliri danau tektonik ini. Kebanyakan pengunjung adalah pendaki yang numpang lewat di ranu sebelum meneruskan perjalanan ke puncak. Mungkin hanya beberapa orang luar yang tertarik menikmati keheningan ranu kumbolo, termasuk diantaranya para pemancing lokal yang memang tujuannya mendatangi ranu.
Karena memang tujuannya berkemah di Ranu Kumbolo, maka kami menyiapkan bekal makan sebanayak-banyaknya. Yang terjadi adalah wisata alam sekaligus kuliner karena makanan yang kami masak dan konsumsi memang benar-benar wah. Mie goreng kuah, nasi goreng sosi, kentang goreng, dadar kornet dan berbagai makanan enak lainnya jelas berbeda dengan bekal para pendaki. Pendeknya dapur pindah deh. Selagi masak jadi kepikiran ide membuat komunitas pecinta makanan di alam terbuka. Mau tau motonya? Motonya: makan enak di alam terbuka..he..he..he.
Karena memang tujuannya berkemah di Ranu Kumbolo, maka kami menyiapkan bekal makan sebanayak-banyaknya. Yang terjadi adalah wisata alam sekaligus kuliner karena makanan yang kami masak dan konsumsi memang benar-benar wah. Mie goreng kuah, nasi goreng sosi, kentang goreng, dadar kornet dan berbagai makanan enak lainnya jelas berbeda dengan bekal para pendaki. Pendeknya dapur pindah deh. Selagi masak jadi kepikiran ide membuat komunitas pecinta makanan di alam terbuka. Mau tau motonya? Motonya: makan enak di alam terbuka..he..he..he.
Makan-makan
Ternyata memang kami benar-benar menikmati ketenangan Ranu Kumbolo. Memasak dan makan di alam terbuka memang sungguh nikmat. Waktu yang lain kami gunakan untuk hunting foto. Konsetrasi di tepian ranu membuat kami mempunyai banyak waktu mengeksplorasi keindahan Ranu Kumbolo. Dua kamera digital yang kami bawa benar-benar kami manfaatkan untuk menangkap keindahan dan keasrian danau dataran tinggi ini. Bahkan kami memotret dari sudut-sudut pandang yang jarang dimanfaatkan orang lain kendati harus rela berbasah-basah dalam air ranu yang sedingin es. Jadilah hasil pemotretan yang memuaskan.Capek berkeliling ranu, tinggal makan. Enak lagi. Siapa yang nggak mau?
Sisi lain Gunung Bromo
Tanjakan cinta
Ranu Kumbolo dari arah Tanjakan Cinta. Dua rumah tersebut adalah Pos Pendakian
Pepohonan di depan kabut yang menggantung di atas danau
Kabut diantara dua bukit
Kabut di atas bukit
Bunga
3 comments
Click here for commentsWow...pemandangannya memang cantik.
ReplySaya juga mau makan enak di alam terbuka...apalagi pemandangannya cantik begitu...
aku pengen banget ke sana ..
Replysampe sekarang belum keturutan ..
duuh, liat gambarnya aja terus ngebuat aku bersyukur ma karunia Allah ..
sampe pengen nangis liatnya ..
seruuu bangettt..
nice.., pemandangannya sangat menentramkan hati. Pokoknya saya harus ke sana juga kapan".
Reply