Pejuang

Beberapa tahun yang lalu dalam rangka sebuah survei, saya sempat mengunjungi seorang lelaki tua. Rumahnya kecil terletak di lorong-lorong sempit berpenduduk padat di sebuah kawasan sentra pembuatan tempe, Sanan, Malang. Sang Baak bernostalgia dengan menceritakan sejarah kawasan di dekat rumahnya. Bagaimana di masa mudanya, ia mengangkat senjata dengan pejuang lainnya, menghindari kejaran Belanda, sembunyi-sembunyi dengan senjata seadanya melancarkan perang gerilya di Jawa Timur hingga bagaimana di masa tuanya di aterdampar di pemukiman padat itu. Di hari tuanya, ia ditemani istrinya dan anak tirinya (anak dari istrinya). Mereka menyambung hidup dengan berjualan sayura-sayuran dan barang kebutuhans ehari-hari di tokonya yang kecil. Tak ada lagi yang peduli dengan kehidupan Bapak yang semakin menua itu. Ia kembali menuturkan kisahnya, mengagumi para pemimpin revolusi yang gagah berani. Lalu ingatannya melayang pada masa-masa sulit awal kemerdekaan. Kini bertahun-tahun setelah kemerdekaan, masa-masa itu seperti terulang. Bahkan boleh dikata tak berubah. Kehidupannya semakin sulit.
Negeri ini dipenuhi dengan pahlawan-pahlawan besar. Bung Karno, Bung Hatta, Panglima Sudirman. Tapi berapa dari kita yang mengenal jutaan pejuang-pejuang yang tak dikenal? Bagai sebuah film, para tokoh figuran itu taka setenar tokoh utamanya. Tapi tanpa mereka, sebuah film tak bakalan terwujud. Tanpa pejuang-pejuang tanpa nama ini, kemerdekaan tak bisa diraih.
Selamat merayakan Hari Pahlawan!
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment